Senin, 24 September 2012

BEBASKAN JIWA




Seakan sirna.
Seakan musnah.
Yang tak pernah terlampau batas-batas yang tak bisa dihindari.
Bahkan sesuatu yang berarti tidak akan muncul kembali.
Jiwa ini.
Jiwa yang ingin sekali terbang.
Terbang sampai ke ujung langit.
Yang tak pernah bisa terjangkau oleh hayalan.
Aku ingin bebas.
Bebeas dr segala keterikatan.
Tanpa ada suatu yang menghalang.
bahkan terlepas dari suatu kemunafikan.

Jumat, 10 Agustus 2012

"UNIVERSITAS KEHIDUPAN"

"UNIVERSITAS KEHIDUPAN"





Sobat, Ada yang mau kuliah atau mendaftar di UNPAN (Universitas Kehidupan) dengan GRATIS?

Silahkan baca dibawah ini :

... Mission
Selamat datang di universitas kehidupan….

Universitas Kehidupan Dimana Tuhan sebagai Rektornya dan ciptaan-Nya menjadi dosennya. Silabus perkuliahan berikut diktatnya dapat dibaca dalam Kitab Suci yang kita yakini. Bahkan teori-teori yang dahsyat dan rumus-rumus canggih dalam hidup ada dalam Kitab Suci itu.

Materi perkuliahaannya sangat banyak.Mulai dari tujuan hidup, menjalani hidup, hingga kematian. Ada juga kelas cinta, kelas kesabaran, kelas perjuangan, dll. Dimana semua mahasiswa pasti mempelajarinya. Lokasinya bisa dimana saja dan kapan saja bisa mengakses mata kuliah dan mempelajarinya.

Terkadang, Sang Dosen memberikan ujian dadakan. Tapi bukan berarti tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tingkat kesulitan ujian untuk setiap mahasiswa tidaklah sama. Tapi kesulitannya tidak pernah melebihi kesanggupan sang mahasiswa.

Ada yang lulus dengan nilai yang baik. Ada pula yang lulus dengan nilai pas-pasan. Tapi ada juga yang tidak lulus, bahkan memilih mengundurkan diri dari universitas ini. Setiap orang berkesempatan belajar di universitas ini. Hanya waktu belajar yang dimiliki tergantung pada umur masing-masing mahasiswa. Alumni universitas ini bergelar ‘almarhum’ atau ‘almarhumah’. Tapi tidak semua alumni lulus dengan nilai baik. Transkrip nilai akan diberikan setelah para alumni ‘diwisuda’. Nilai-nilai itu menentukan kemana para alumni akan berada di UNIVERSITAS ABADI.

SELAMAT MENJALANI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN!!!

Ada banyak hal dalam hidup ini tidak di dapatkan di bangku sekolah maupun di bangku kuliah. Di sini kita akan belajar bersama-sama tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengalaman hidup tidak dapat ditukar dengan uang. Setiap pribadi memiliki keunikan tersendiri dan cerita hidup yang berbeda. Jadilah inspirasi bagi orang lain dengan pengalamn hidup yang kita miliki.

Universitas kehidupan ada untuk menemukan dan menyampaikan kebenaran tentang hidup. Hidup itu seperti musik, yang harus di komposisi oleh telinga, perasaan dan instink, bukan oleh peraturan yang tidak jelas ujung pangkalnya. Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,tetapi keikutsertaan …Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik.

Di UNIVERSITAS KEHIDUPAN kita akan belajar bahwa kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses.

Jadilah bagian dari UNIVERSITAS KEHIDUPAN karena akan membuat hidup anda menjadi inspirasi bagi orang lain. ^^

Pidato salah seorang mahasiswa UNIVERSITAS KEHIDUPAN FAKULTAS PERSOALAN JURUSAN PENDERITAAN

“Universitas kehidupan adalah tempat kuliahku
Manajemen kesulitan adalah jurusanku
Penderitaan adalah salah satu mata pelajaran kesukaanku
Tetesan keringat dan air mata adalah teman terbaik di ruang kelasku

Kemiskinan selalu menjadi topik hangat di kampusku
Kemandirian merupakan tugas yang paling utama di berikan padaku
Meringankan beban orang lain juga termasuk dalam tanggung jawabku
Kerja keras,cerdas serta memiliki kasih adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan olehku

kampung persoalan hidup menjadi tempat KKN ku
keberanian untuk berbuat adalah sistem pengajaranku
keterbatasan bukan suatu hambatan yang berarti bagiku
begitupun kegagalan bukanlah aral melintang yang menghalangi cita-citaku

Bahagia dunia dan akhirat merupakan judul skripsiku
Doa dan perjuangan adalah dosen pembimbingku
Orang-orang sukses menjadi perpustakan lengkap bagiku
tak ketinggalan keluarga dan teman-teman selalu menyemangati untuk segera meraih gelar kesarjanaanku

Aku bersujud syukur padamu Ya Tuhan….
karena Engkau telah mengizinkan aku memasuki universitas terbaikmu dan sebuah harapan semoga aku bisa lulus dari universitas terbaik-Mu ini.”

Salam Motivasi dari Universitas Kehidupan

SIKLUS AIR

SIKLUS AIR.


Dalam angan ku merasa bosan.
Dalam anga ku merasa sedih.
Setitik kebencian kadang terlontar.
Seakan menguap disuatu pusat kejenuhan.
Kapan ini akan berakhir?
Tak layaknya aku seperti siklus air.
Mengalir dan terus mengalir dari sumber mata airmenuju ke lautan lepas,
melewati berbagai macam peristiwa, dari hal yangt menjijikkan sampai hal yang menggembirakan.
Melewati batuan terjal bahkan lumpur yang kotor.
Itulah kehidupan, yang selaras mengalir tak ada henti sampai menuju kebebasan.
Yaitu lautan lepas...
Setelah sampai kelaut air akan diuapkan ke langit,
dan akhirnya diturunkan menjadi hujan.
Begitulah seterusnya.
Jikalau kita tak bisa mengikuti siklus kehidupan,
maka akan tersiksa didalamnya.
Ingattt!!!!
Kebersuha hati akanmembawa kita kepada suatu ketenangan.
Bak air yang bersih dan jernih.
Akan memberikan manfaat yang besar.
Dibandingkan air yang kotor dan berlumpur.

wk: luqman taufiq hidayah

Jumat, 27 Juli 2012

KENANG KENANGLAH KAMI

KENANG - KENANGLAH KAMI



Kenang-kenanglah kami.
Saat engkau jauh dari harapan hidup.
Kenang-kenanglah kami.
Disaat dunia terasa hitam pekat kelam.
Kenang-kenanglah kami.
Disaat orang-orang tidak lagi mempercayaimu,
bahkan tidak lagi menganggap kamu ada diantara mereka.
Kenang-kenanglah kami disaat engkau telah dibuang dari kebahagiaan dan dipertemukan oleh kesulitan yang amat dalam.
Dan tolong kenang-kenanglah kami.
Disaat engkau menangis deru,
dan kesulitan dibatas akhir kemampuanmu.




Harap-haraplah kami.
Disaat harapan itu mulai tumbuh.
Harap-haraplah kami.
Disaat seberkas cahaya kecil mulai engkau temukan.
Harap-haraplah kami. 
Saat kepercayaan dirimu mulai ada,
dan satu persatu orang mulaai mau menerimamu.
Harap-haraplah kami.
Disaat engkau mulai bangkit,
dan mencoba keluar dari kesulitan.
Dan tolong harap-haraplah kami.
Disaat engkau enggan meneteskan air mata dan mencoba menunjukka senyuman yang indah.

Kenang-kenanglah kami sebagai masa lalumu yang sulit.
Da harap-haraplah kami sebagai masa depanmu yang cerah.

Dan kertahuilah Tuhan telah mengirim kami berdua untuk menyempurnakan hidup mereka.

bk: Luqman Taufiq HIdayah.
 
 

Selasa, 17 Juli 2012


KISAH SEORANG PENDOA

ketika kumohon kepada allah kekeuatan
allah memberiku kesulitan.
ketika kumohon kepada allah kebijaksanaan
allah memberiku masalah untuk dipecahkan.
ketika kumohon allah kesejahteraan.
allah memberiku akal untuk berfikir.
ketika kumohon kepada allah keberanian.
allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
ketika kumohon allah sebuah cintac
allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
ketika ku mohon kepada allah bantuan.
allah memberiku kesempatan.
aku tak pernah menerima apa yg ku pinta. tapi aku menerima apa yg kubutuhkan.

doaku terjawab sudah...
amiiinnnn

Jumat, 13 Juli 2012

CAHAYA KEGELAPAN

CAHAYA KEGELAPAN



 Didalam gelap aku bergumam.
 Apakah dunia segelap ini?
Tanpa penerangan, tanpa kehidupan.
Hampa tak menemui kehidupan.
Yang kulihat hanyalah gelap, hitam pekat.
Mata tak berfungsi.
Tubuh enggan beranjak dari tempat.
Bahka nafas mulai sesak.
Sesak karena fikiran mulai resah.
Apa ini yang dirasakan sahabatku yang buta?
Apakah mereka panik seperti aku?
Panik ketika mendapati dunia begitu gelap tak berbentuk.
Tapi kenapa mereka tak memperlihatkan semacam itu?
Mereka enjoy engan dunia mereka. Mereka tak sedikitpun mengeluh seperti diriku. Aku yang mempunyai kelebihan dari mereka mengeluh ketika mendapati peristiwa semacam ini. Paahal mereka sudah bertahun-tahun mengalami hal semacam itu, bahkan dari lahir.
Tapi apa?
Aku hanya beberapa menit mengalami kejadian seperti ini sudah menyerah, sudah putus asa, menganggap diriku tak berguna, bahkan beranjak dari tempatku pun enggan.
Apa yang terjadi padaku?

Bukan saatnya aku mengeluh. Bukan saatnya aku terdiam. Jikalau aku tidak menyukai dengan hal ini, aku harus bangkit. Aku gak mau terus-terusan seperti ini. Aku gak mau menganggap diriku kecil, dan aku gak mau kepanikanku berlebihan hanya karena masalah seperti ini. Aku gak mau mati konyol ditempat ini. Ini saatnya aku bangkit beranjak dan bergegas dari semua masalahku. Jikalau aku tidak menginginkan hidupku bermasalah. Aku lebih kuat. Aku lebih heba t dari mereka yang memiliki kekurangan. an aku tidak mau hanya melihat sisi kelemahanku, toh masih banyak sisi kelebihanku. Aku harus lewati masalah ini, selesaikan dan beranjak dari tempat ini.



BK: Luqman taufiq h


Jumat, 27 April 2012

Sepenggal Cerita Di Samudera Hindia

SEPENGGAL CERITA DI SAMUDERA HINDIA

    Terhampar aku lautan lepas yang luas .
Terombang ambing oleh ombak dan tak sadar aku dibawa ketepian.
Tapi tak semudah itu aku dibawa ketepian. Banyak ritual-ritual yang harus aku jalani, bahkan aku lewati. Ketahuilah, aku disini hanyalah duduk diperahu yang kecil. Kecil menurut pandanganku dan pikiranku, dibanding dengan luas samudera yang sekarang aku arungi.
Tak semudah engkau bayangkan mengarungi samudera seluas ini.  Ini "Samudera Hindia" men??
Banyak pesona yangditaburkan disini. Baik keindahan laut, bahkan ketakutan diriku sendiri tentang ganasnya lautan. 
    Ketahuilah bahwa suatu ketika engkau akan mengalami hal semacam ini. Melihat sekeliling laut yang sangat gelap, tanpa ada satu titik cahayapun yang datang. Gelap karena terselimuti awan yang tebal. Terdengar pula dentuman- dentuman meriam awan seolah itu adalah suara dari dalam perut bumi. Lautan yang semula tenang dengan aliran yang tenang, seolah terusik dan terbangun, menjadikian ombak yang ganas, menghantam diriku dan perahuku, mengombang- ambingkan setinggi-tingginya, dengan hembusan badai yang kian detik kiankencang, membuat suasana itu kian mencengkam. 
    Aku bergumam dalam hati, "aku gak akan bisa selamat atas persitiwa memematikan ini, tohperahuku kecil dengan jiwa yang kecil pula," ombak begitu ganas dan siap menenggelamkanku hidup-hidup. 
    Disini apa yang harus aku lakukan? Tapi tunggu dulu. Aku belum menemukan darat. Aku belum menemukan yang katanya orang adalah surga dunia, yang siapa saja ada disanaaka n terpenuhi kenikmatanya. Aku ingin merasakannya, merasakan disisa umurku dengan suatu kenikmatan sebelum aku mati. Tapi dengan peristiwa seperti ini, apakah aku bisa? Apakah aku sanggup?
    Didalam benakku terbesit rasa untuk menuju ke daratan. Tapi didalam tubuhkubergetar rasa keraguan yang sangat amat. Merasa diri ini semakin takut dan menggigil.
    "Ah masa bodoh, bisa mati aku disini terus menerus, bisa mati jika yang ada diotakku hanyalah kematian"."Aku belum merasakan kebahagiaan, aku gak mau dikehidupanku tak merasakan apa itu kenikmatan"."Sejujurnya aku ingin itu semua.
    Jiwa yang kecil kembali bangkit. Kalau memang tak bangkit, ya memang aku akan ditenggelamkan hidup-hidup disini, tanpa menemukan  apa itu bahagia. Kepasrahanku mulai muncul, disertai harapan untuk mengakhiri semua ini. Aku pun mulai berdoa.
    "Tuhan, aku bersamamu saat ini. Sejujurnya aku gak mau engkau takdirkan dalam kesulitan tanpa suatu kebahagiaan. Aku ingin menjadi makhlukmu yang beruntung, yang bisa merasakn kebahagiaan. Bukan keinginanku untuk mati konyol ditempat ini Tuhan"."Tuhan engkau begitu besar, maka besarkanlah jiwaku yang kecil". "Engkau begitu kuat maka kuatkanlah diriku yang sekarang ini. Maka jangan takdirkan aku mati dalam kekecewaan disini. Aku mengakui keagunganmu maka berikanlah aku sebuah kesempatan untuk hidup dan menemui apa itu yang disebut dengan kenikmatan yang abadi. Kuserahkan semua kepadamu, karena diriku dan semuanya akan kembali kepadamu pula".
    Ajaib dalam kalimat terkhir yang telah aku ucapkan beberapa baris itu, ketakutanku sedikit demi sedikit tergantikan oleh rasa keberanian. "Aku harus melewati semuanya"."Aku jiwa yang tangguh"."Aku gak mudah terkalahkan"."Karena aku bukan mereka yang kalah"."Aku punya kekuatan yaitu Tuhan Semesta Alam".
   Kekuatan yang maha dahsyat. Kekuatan sebenarnya buka terletak pada pandangan otot. Ternyata kekuatan yang sebenarnya terletak pada batin (fikiran yang tenang). Aku kini bangkit. "Kutak peduli engkau ombak menghantam terus-menerus diriku". "Aku takkan mati oleh air yang secara ilmiah hanyalah sebuah benda mati yang tak bernyawa, tak berkekuatan dan menurutku tak mematikan." Aku tak takut akan engkau badai bertiup," seolah melemparkan aku dan menenggelamkan aku. Engkau hanyalah sebuah angin kecil tak bernyawa. Engkau tak bisa pisahkan aku (jiwa), dengan diriku (raga). engkau tak bisa mengalahkan aku yang kuat ini." Engkau tak bisa....!!!!"Engkau tak bisa.......!!!!
    "Aku berusaha menyeimbangkan diriku ditengah peristiwa yang mematikan ini." Ku gak mau perahuku terbalik karena kecerobohanku."Aku gak mau mati konyol.
    Menit berganti jam, jam berganti hari. Dan aku  masih mempertaruhkan dan mempertahankan nyawaku disini. Tak ada yang boleh ambil nyawaku disini."Ini bukan tempat diriku disemayamkan. "Aku terus bertahan karena aku yakin dan percaya akan janji Tuhan. Tak pedulikan ombak, badai, petir angin kencang bahkan kegelapan untuk mencoba membunuhku." Aku kuat melebihi kekuatan mereka. "Itulah diriku.
    Dalam akhir perjuanganku sedikit demi sedikit mulai berubah. Angin yang semula kencang disertai badai mulai berkurang dan bahkan hilang. Ombak yang semula ganas menghantam terus menerus sampai beberapa puluh meter mulai turun dan tenang. Dan awan yang semula hitam pekat tak bercahaya, sedikit demi sedikit hilang, dan berganti dengan awan putih yang indah. Matahari pun mulai bersinar. Keadaanpun mulai tenang. Bahkan lebih tenang sebelum peristiwa itu datang.
    Tak terasa aku berhari-hari melawan kejamnya lautan Mempertaruhkan nyawaku dan mempertahankan diriku. Kini semua berakhir. Begitu indah diakhir penderitaan.
   Aku berdecak kagum melihat keindahan laut. Terlihat pelangi yang melengkung begitu indah, dengan perpaduan warna yang indah pula, menggambarkan betapa pintar sang pelukisnya. Ditambah sapuan ombak yang tenang dan angin yang semilir. Eh.. nampaknya ada yang menikmati juga. Terlihat juga ikan-ikan cantik bahkan besar muncul dipermukaan, serasa tak mau ketinggalan momen yang indah ini.
    Dan dari kejauhan kulihat ada sebuah gundukan tanah, yang kian kulihat kian besar. Setelah sadar kan gumamanku, aku berteriak histeris. "Itu daratan....!!!"Tempat yang dulu aku cari-cari. Tempat yang aku pertaruhkan nyawaku untuk menuju kesitu." Kupercepat jalan perahuku. Aku gak sabar ingin cepat-cepat sampai kesana. Tak terasa aku meneteskan air mata.
    Aku tak menyangka bisa selamat dari kejamnya lautan dengan hanya mengendarai perahu yang kecil ini. Menangis dan terus menangis ungkapan kebahagiaanku yang nyata dan bisa aku lihat dengan jelas ini. Yang dulu hanyalah bayangan belaka.
    Aku bangga dengan diriku.
    Aku bangga dengan kekuatanku.
    Aku bahagia diakhir penderitaanku saat ini.
    Cepat-cepat kurapatkan perahuku ketepian pantai yang indah. Aku berlari ketepian pantai sambil terus menangis melihat keindahan nyata ini. Sesampainya didaratan yang penuh pasir putih yang indah, ku tak kuasa untuk berdiri. Aku terjatuh dalam keadaan sujud kepada sang khaliq.
    Engkau pertemukan aku dengan daratan. Engjau berikan kesempatan aku untuk hidup. Engkau begitu adil. Kau kirimkan aku sebuah kesulitan. yang amat besar. tapi Engkau tak lupa memperbesar jiwaku, sehingga aku menganggap kesulitan itu kecil.
    Kini aku berhasil....
    Aku telah melewati ujianmu...
    Terima kasih Tuhan...
    KIni aku berjalan diatas kemenanganku


wk: luqman taufiq h


Kamis, 26 April 2012

AKU ADALAH AKU

Aku menangis bukan aku merasa sedih.
Tapi aku menangis adalah ungkapan kegembiraanq akan semua yang telah engkau berikan.
Aku tertawa bukan berarti aku aku bahagia.
Aku tertawa karena aku mencoba buat nenangin perasaan yang sedih.
Kehidupan yang baik bak sebuah batu karang.
Keras, kokoh walau ribuan ombak menghantam dengan kerasnya.
Begitu indah jika dilihat peristiwa hantaman ombak ke batu karang.
Aku yang dulu hanyalah batu karang kecil yang terlindungi.
Sekarang aku telah menjadi batu karang yang besar yang siap untuk diterjang oleh puluhan ombak.
Aku, diriku yang sebenarnya lelah akan semua ini mencoba buat sekokoh itu.
Mencoba berlari meskipun hati kecil berkata "Kamu gak akan pernah sampai","jarakmu terlalu jauh dan kekuatanmu sebatas kekuranganmu".
Tapi, tidak dengan aku.
Aku bukan orang lain yang dengan mudah menyerah dengan hanya melihat sisi kelemahan.
Aku bukan itu.
Aku terus berlari,
tak pedulikan kelemahanku.
Berlari, berlari dan terus berlari.
Aku punya satu semangat dan harapan yang luar biasa yang mampu menutupi seluruh kelemahanku (bukan menghilangkannya).

Harapanku bak lilin kecil.
Yang menjadi pusat acuan dikala gelap.
Aku (harapan) gak akan mungkin padam,
jikalau aku tak mencoba memadamkannya.
Aku akan menyala dan terus menyala sampai kegelapan itu berakhir.
Dan berganti "Dengan Hari Esok yang Cerah".


bk: luqman taufiq h (april 2012)